Sedekah,
mendengar namanya, orang sudah kenal keutamaannya. Sedekah berasal
dari As-Shidq, artinya jujur. Seorang muslim yang bersedekah berarti
dia membuktikan kejujurannya dalam beragama. Betapa tidak, harta yang
merupakan bagian yang dia cintai dalam hidupnya, harus dia berikan ke
pihak lain. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut sedekah sebagai 'burhan' (bukti). Dalam hadis dari Abu Malik Al-Asy'ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
"Shalatadalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu sinar panas,
sementara Al-Quran bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi
penuntutmu." (HR. Muslim 223).
Sedekah disebut 'burhan'
karena sedekah merupakan bukti kejujuran iman seseorang. Artinya,
sedekah dan pemurah identik dengan sifat seorang mukmin, sebaliknya,
kikir dan bakhil terhadap apa yang dimiliki identik dengan sifat orang
munafik. Untuk itulah, setelah Allah menceritakan sifat orang munafik,
Allah sambung dengan perintah agar orang yang beriman memperbanyak
sedekah. Di surat Al-Munafiqun, Allah berfirman,
وَأَنْفِقُوا
مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ
وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Infakkanlah sebagian dari apaمِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ
وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
yang Aku berikan kepada kalian, sebelum kematian mendatangi kalian,
kemudian dia meng-iba: "Ya Rab, andai Engkau menunda ajalku sedikit
saja, agar aku bisa bersedekah dan aku menjadi orang shaleh." (QS. Al-Munafiqun: 10).
Untuk
itulah, seorang hamba hanya akan mendapatkan hakekat kebaikan dengan
bersedekah, memberikan apa yang dia cintai. Allah berfirman,
لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ
"Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan, sampai kalian infakkan apa yang kalian cintai." (QS. Ali Imran: 92)Hadis berbicara tentang keajaiban Sedekah
a. Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صدقة السر تطفىء غضب الرب
"Sedekah dengan rahasia bisa memadamkan murka Allah" (Shahih At-Targhib, 888)b. Dari Ka'b bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
والصدقة تطفىء الخطيئة كما يطفىء الماء النار
Sedekah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air bisa memadamkan api. (Shahih At-Targhib, 866)c. Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الصدقة لتطفئ عن أهلها حر القبور وإنما يستظل المؤمن يوم القيامة في ظل صدقته
"Sesungguhnyasedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari
kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya." (Silsilah As-Shahihah, 3484).
Yazid
– salah seorang perawi yang membawakan hadis ini – menceritakan: 'Dulu
si Martsad, setiap kali melakukan satu dosa di hari itu maka dia akan
bersedekah dengan apa yang dia miliki, meskipun hanya dengan secuil kue
atau bawang.' (As-Silsilah As-Shahihah, 872).
d. Dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
داووا مرضاكم بالصدقة
"Obati orang sakit di antara kalian dengan sedekah." (Shahih At-Targhib, 744).Ibnu
Syaqiq menceritakan, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Ibnul
Mubarak – guru Imam Bukhari -: 'Saya memiliki luka di lutut selama tujuh
tahun, sudah coba diobati dengan berbagai macam cara, sudah konsultasi
dokter dan tidak ada perubahan.' Ibnul Mubarak menyarankan, 'Buatlah
sumur di daerah yang membutuhkan air. Saya berharap akan menghasilkan
sumber air dan menyumbat darah yang keluar.' Diapun melakukannya dan
sembuh. (Shahih At-Targhib)
e. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا
مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ،
فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ
الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
"Setiap datang waktuمِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ،
فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ
الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
pagi, ada dua malaikat yang turun dan keduanya berdoa. Malaikat pertama
memohon kepada Allah, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang
memberi nafkah', sementara malaikat satunya berdoa, 'Ya Allah, berikan
kehancuran bagi orang yang pelit.' (HR. Bukhari & Muslim).
f. Dari Al-Harits Al-Asy'ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita tentang wasiat Nabi Yahya kepada bani israil. Salah satu isi wasiat itu, Nabi Yahya mengatakan,
وآمركم
بالصدقة ومثل ذلك كمثل رجل أسره العدو فأوثقوا يده إلى عنقه وقربوه
ليضربوا عنقه فجعل يقول هل لكم أن أفدي نفسي منكم وجعل يعطي القليل والكثير
حتى فدى نفسه
Aku perintahkan kalian untuk banyak sedekah.بالصدقة ومثل ذلك كمثل رجل أسره العدو فأوثقوا يده إلى عنقه وقربوه
ليضربوا عنقه فجعل يقول هل لكم أن أفدي نفسي منكم وجعل يعطي القليل والكثير
حتى فدى نفسه
Perumpamaan sedekah seperti orang orang yang ditawan oleh musuhnya dan
tangannya diikat di lehernya. Ketika mereka hendak dipenggal kepalanya,
dia bertanya: 'Bolehkah aku tebus diriku sehingga tidak kalian bunuh.'
Kemudian dia memberikan yang dimiliki, sedikit atau banya, sampai dia
berhasil menebus dirinya. (Shahih At-Targhib, 877).
Betapa luar
biasanya pengaruh sedekah. Setiap dosa dan kesalahan yang dilakukan
manusia merupakan ancaman baginya. Tumpukan dosa itu cepat atau lambat
akan membinasakannya. Namun dia bisa selamat dari ancaman ini dengan
memperbanyak sedekah, sampai dia bisa bebas dari neraka.
g. Sedekah sama sekali tida mengurangi harta
Itulah jaminan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Hurairah meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
"Sedekah tidak akan mengurangi harta" (HR. Muslim)h. Dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
ذكر لي أن الأعمال تباهي، فتقول الصدقة: أنا أفضلكم
"Diceritakankepadaku bahwa semua amal akan saling dibanggakan. Kemudia amal
sedekah mengatakan: 'Saya yang paling utama diantara kalian'" (Shahih
At-Targhib)
Hadis di atas hanya sebagian riwayat yang menunjukkan
keajaiban Sedekah. Masih banyak riwayat lain yang menyebutkan keajaiban
Sedekah. Mengingat demikian besar keutamaan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengizinkan umatnya untuk mengharapkan kenikmatan yang Allah berikan
kepada dua jenis manusia, salah satunya adalah orang yang Allah beri
harta, dan dia rajin bersedekah siang dan malam. (HR. Bukhari &
Muslim).
Sedekah yang Paling Utama
Sedekah dengan banyakkeutamaan di atas, tentu saja nilainya bertingkat-tingkat sesuai keadaan
ketika bersedekah. Berikut beberapa keadaan yang menyebabkan sedekah
kita nilainya lebih utama dari pada sedekah normal,
Pertama, sedekah secara rahasia
Merahasiakan
sedekah akan lebih mendekati ikhlas. Karena itulah nilainya lebih
besar dibanding sedekah yang diketahui orang lain. Allah berfirman,
إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِىَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتؤْتُوهَا الفُقَرَاءِ فَهُوَ خَيرٌ لَّكُمْ
"Jikakamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika
kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu.." (QS. Al-Baqarah: 271).
Kedua, sedekah ketika masih sehat, kuat, dan punya harapan hidup lebih lama
Dari Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Sedekah seperti apakah yang paling besar pahalanya?' beliau menjawab:
أَنْ
تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ، وَتَأْمُلُ
الغِنَى، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ
لِفُلاَنٍ كَذَا، وَلِفُلاَنٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ
"Engkauتَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ، وَتَأْمُلُ
الغِنَى، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ
لِفُلاَنٍ كَذَا، وَلِفُلاَنٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ
bersedekah ketika kamu masih sehat, rakus dengan dunia, takut miskim,
dan bercita-cita jadi orang kaya. Jangan tunda sedekah sampai ruh
berada di tenggorokan, kemudian kamu mengatakan: 'Untuk si A sekian, si
B sekian, padahal sudah menjadi milik orang lain (melalui warisan).' (HR. Bukhari & Muslim)
Pada
saat sehat, muda, umumnya manusia masih sangat butuh harta, dan cinta
harta dan kekayaan. Bersedekah pada kondisi tersebut akan membutuhkan
perjuangan yang lebih besar untuk melawan nafsunya, dibandingkan
sedekah yang dilakukan oleh orang yang tidak lagi punya harapan banyak
dengan kehidupan dunia karena sudah tua.
Ketiga, sedekah yang diberikan setelah menunaikan kewajiban nafkah keluarga
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ
"Sebaik-baik sedekah adalah harta sisa selain jatah nafkah keluarga. Mulailah dari orang yang wajib kamu nafkahi." (HR. Bukhari & Muslim)Sedekah
ini bernilai lebih baik, karena dilakukan tanpa menelantarkan
kewajibannya. Mengingat kaidah baku dalam syariat, amal wajib lebih
didahulukan dari pada amal sunah.
Keempat, sedekah pada saat krisis
Orang
yang memiliki sedikit, namun dia berani bersedekah, menunjukkan
keseriusan dia dalam beramal, disamping sikap istiqamah yang dia
lakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Satu dirham bisa mengalahkan seratus ribu dirham." Para sahabat bertanya, 'Bagaimana bia demikian'
كان لرجل درهمان تصدق بأحدهما، وانطلق رجل إلى عرض ماله، فأخذ منه مائة ألف درهم فتصدق بها
"Adaorang yang memiliki 2 dirham, kemudian dia sedekahkan satu dirham.
Sementara itu ada orang yang memiliki banyak harta, kemudian dia
mengambil seratus ribu dirham untuk sedekah." (HR. Nasai dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Kelima, nafkah untuk keluarga
Barangkali
banyak kepala keluarga yang belum terbayang, ternyata nafkah yang kita
berikan kepada kelurga sejatinya bisa bernilai pahala. Dengan syarat,
dilakukan dalam rangka mengharap pahala Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرجل إذا أنفق النفقة على أهله يحتسبها كانت له صدقة
"Seseorang yang memberikan nafkah kepada keluarganya dengan mengharap pahala dr Allah maka itu bernilai sedekah." (HR. Bukhari & Muslim)Bahkan
nafkah keluarga yang diniatkan utk beribadah kepada Allah, nilainya
lebih besar dibandingkan yang disumbangkan untuk orang miskin. Karena
nafkah keluarga hukumnya wajib. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أربعة
دنانير: دينار أعطيته مسكيناً، ودينار أعطيته في رقبةٍ، ودينار أنفقته في
سبيل الله، ودينار أنفقته على أهلك، أفضلها الدينار الذي أنفقته على أهلك
Adaدنانير: دينار أعطيته مسكيناً، ودينار أعطيته في رقبةٍ، ودينار أنفقته في
سبيل الله، ودينار أنفقته على أهلك، أفضلها الدينار الذي أنفقته على أهلك
4 dinar: satu dinar kau berikan ke orang miskin, satu dinar kau
sumbangkan untuk pembebasan budak, satu dinar untuk jihad fi
sabililllah, dan satu dinar yang kau jadikan nafkah untuk keluarga, yang
paling utama adalah satu dinar yang kau nafkahkan untuk keluarga. (HR.
Muslim)
Keenam, sedekah kepada kerabat
Sedekah ini lebih utama karena nilainya ganda: sedekah sekaligus mempererat silatur rahim. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصدقة على المسكين صدقة، وهي على ذي الرحم اثنتان صدقة وصلة
Sedekah kepada orang miskin nilainya hanya sedekah. Sedekah kepada kerabat nilainya dua: sedekah dan menyambung silaturrahim. (HR. Ahmad, Nasai, Turmudzi dan Ibnu Majah).Semoga bermanfaat
Allahu a'lam
Artikel www.sedekah10xlipat.blogspot.com
Artikel ini didukung oleh www.tbcfm.mywapblog.com
Indonesia dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
- SPONSOR SMS: 0878 9186 5641
- DONASI hubungi Lewat SMS : 08823 6501 3551
- Atau Donasi dapat disalurkan ke rekening:
- ( BRI ) 5263-0100-8861-538
- Keterangan lebih lengkap: TBCFM.MYWAPBLOG.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar